NEWS


Kamis, 24 Desember 2009

KIRI | LEFT

KIRI

Berawal dari celetukan teman saya, Erlangga “Pindang”, dia mengutarakan keberatan nya terhadap penggunaan tangan kiri yang dianggak tidak sopan di masyarakat kita. Ditambah dengan cerita kawan saya , Yaner “Yeyen”, yang meng”idap” kidal dari lahir dan berakibat hukuman – hukuman kecil dari orang tua nya agar tidak membiasakan penggunaan tangan kirinya. Walhasil, si Yaner tetap saja kidal ditambah dia juga mahir menggunakan tangan kanan nya atau yang biasa disebut “Ambidextrous”. Lalu, dilanjut pula daftar ke kiri an ini dengan sahabat saya Venendar “komenk” dan menambah pula kawan – kawan dari SORE zeband.

Bagi saya, ke kiri-an ini justru menyenangkan, bayangkan efektifitas kerja kita, saya membayangkan apabila kita bisa menulis dari kiri dan kanan lalu bertemu di tengah – tengah, pasti hemat waktu.

Oke, obrolan semakin panjang, lalu tiba ke pada paham – paham kiri yang dianggap cenderung “salah” dan dekat dengan sesuatu yang melawan norma/ kemapanan. Taruhlah itu, komunisme, sosialisme, dan isme – isme kiri lain nya. Intinya adalah sesuatu yang dianggap melawan itu berada di sisi sebelah kiri.

Dari penggunaan bahasa inggris juga menyudutkan kata “kiri”, simpel dan sederhana, coba simak “All right!”, “it's not right”, “leftovers”, “left out”....errmm..ya itulah...Bisa dirasakan kalau Right itu positif dan Left itu sebaliknya...

Dan jangan lupakan dengan urutan bilangan di matematika, negatif di kiri lalu positif di kanan.

Tetapi dengan adanya itu semua, saya masih belum bisa menerima kenyataan kenapa orang - orang tua kita begitu mati – matian menanamkan kepada kita bahwa penggunaan tangan kiri itu tabu/saru/tidak sopan.

Bukan saya bukan orang kiri atau berpaham kiri, atau ingin dibilang kiri (entah itu “kiri” yang mana). Tetapi bisa dipastikan nanti apabila saya diberi kesempatan untuk mempunyai keturunan, saya akan menghimbau anak saya untuk melatih kedua tangan nya dengan benar.

J. Vanco



LEFT

Got this from a conversation between me and my friend Erlangga “pindang”, He shout his objection about them left-handeds being called impolite in our society (Indonesia). The facts that our friend, Yaner “Yeyen” was being grounded so many times when he was a kid, just because he is a natural born lefty, and turns to be an ambidextrous because of it. And more facts that I am now surrounded by ambidextrouses almost everyday.

To me this phenomena is a fun thing, I'm always imagining to be able to write from both direction left and right and ends at the center of the words. Imagine how much time I can save with this ability.

..and so...we came to an opinion about how this society take any political or an action that contradict with the established are being called “left” wing. Communism, socialism, and any other isms that being put in the left side.

And now try these simple words, “ All right”, “it's not right”, “leftovers”, “left out”...and maybe there is more...we feel in those words that naturally put the “right” in to the positive realm and the “left” to the other side.

Don't forget about how the number works in mathematic, all the negatives are to be stay on the left.

With all those facts, I still can't accept why our elder are strictly put this righty manner in our mind and called them lefties impolite.

Im a right handed person, and not a left-wing revolutionist either (or trying to be one), all I can say about this...my conclusion is that if one day God let me have my heir, then I will definitely persuade my kids to train both of their arm, evenly.

J. Vanco

Tidak ada komentar:

Posting Komentar